Pengalaman Bersama Kecoak

Huwaaa... kecoak!
Kecoak? Siapa yang tidak tahu kecoak? Rasanya semua tahu. Apakah kalian jijik dengan hewan yang satu ini...?

Untuk pertanyaan yang terakhir, aku jawab ya. Aku jijik dengan kecoak. Apalagi kalau kecoaknya itu bisa terbang. Waaa...!!!

Oh iya, kalian punya pengalaman buruk dengan kecoak? Aku pernah. Waktu itu aku masih TK, kalau tidak salah sih, hari Minggu. Aku di rumah hanya berdua saja dengan mama karena papa sedang ke kantor.

Aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kamar. Tiba-tiba ada satu kecoak di hadapanku. Aku langsung teriak, "Mama, ada kecoak!" Mama langsung datang dan menyemprot kecoak itu dengan baygon sampai badannya terbalik lalu diinjak. Mati deh. Aku senaaang banget *wah, binatang mati malah senang?*

Tapi tak lama kemudian dua kecoak muncul, disusul yang lainnya. Wah-wah-wah! Kami sibuk membunuh mereka. Kalau satu dibunuh, pasti datang yang baru! Rasanya seperti peristiwa 10 November di Surabaya; Mati Satu Tumbuh Seribu. Akhirnya mama menyuruhku berdiri di atas kursi. Aku berdiri sambil nangis-nangis. Ada yang manjat-manjat tembok, ada juga yang mau manjat kursi tempat aku berdiri. Aku malah ngomong sama kecoaknya, "Udah deh kalian jangan ganggu aku terus... Kalian kan tau aku nggak suka sama kecoak jangan rese dong..." Akhirnya setelah satu jam 'berperang' dengan para kecoak akhirnya habis juga.

Waktu itu juga di kamar mandiku sering keluar kecoak. Masih di waktu TK, jadi pikirannya masih aneh-aneh. Aku berpikir bagi kecoak bau itu wangi, wangi itu bau. Kecoak tinggal di selokan dan tempat sampah karena tempat tsb bau, sedangkan kecoak itu merasa bau itu wangi, dan sebaliknya. Jadi setiap masuk kamar mandi biasanya aku nyiram lantai kamar mandi dgn air sabun sambil bilang, "BUN, SABUN, SABUN, BUN, BUN."

Eh iya, tapi sebetulnya keberadaan kecoak itu tergantung kita sendiri, lho. Kalo kita pintar merawat rumah, nggak banyak 'area bau' di rumah kita, kecoak nggak berani masuk deh ke rumah kita! ~~